Merasa Dizolimi BBWSO, Penambang Rakyat Di Kali Progo Mulai Geram Dengan Regulasi Konyol

 


Yogyakarta,(gm) -- Nasib penambang pasir rakyat makin terjepit. Mereka yang sudah puluhan tahun bekerja dengan keringat, kini seakan menjadi penjahat di tanah kelahiran sendiri. Bukan karena merusak, bukan karena melanggar aturan, tetapi karena perizinan yang sengaja dipersulit.


Pengajukan izin seakan akan di persulit dan  jawabannya berputar-putar. Dinas terkait seolah tuli, BBWSO pun bungkam. Tetapi saat investor besar datang dengan modal triliunan, pintu izin terbuka lebar, lengkap dengan karpet merah. Bukankah ini wajah nyata negeri yang tajam ke bawah, tumpul ke atas?


Fakta itu makin terang dalam undangan audensi PPPS (Paguyuban Penambang Pasir Sungai) dengan BBWSO DIY pada Rabu (10/9/2025). Di surat resmi undangan, tercantum jelas bahwa kepala BBWSO akan hadir bersama pejabatnya. Namun, pada hari H, kepala dinas justru tidak datang karena ada tugas ke Jakarta. Audensi yang seharusnya menjadi ruang dialog akhirnya hanya diwakilkan oleh staf.


Permintaan maaf memang disampaikan, tapi kekecewaan para pengurus PPPS tidak bisa ditutupi dan perwakilan dari Penambang akhirnya berpamitan pulng.



“Kami sangat kecewa karena kita sudah diundang dan datang ke sini untuk beraudensi mencari titik temu tentang Rekomtek, dan di surat undangan jelas tertulis kepala dinas BBWSO akan hadir tapi nyatanya zonk,” tegas Agung, Ketua PPPS, sebelum acara ditutup.


Nada kekecewaan serupa datang dari Umar, salah satu pengurus sekaligus koordinator PPPS. Saat dihubungi Kamis (11/9/2025), Umar mengungkapkan, “Kami sudah jemu cuma di-ontang-antingkan yang gak ada kejelasan. Saat kita gelar aksi di kepatihan kita dijanjikan dalam satu bulan izin akan turun, tapi nyatanya sampai saat ini belum ada kejelasan. Bahkan audensi yang dijanjikan dengan kepala BBWS, ternyata beliau juga tidak hadir.


Di sisi lain, perusahaan bermodal besar dengan mudah mendapat restu. Eksploitasi berskala industri justru diakomodasi, meski dampaknya terhadap lingkungan jauh lebih parah dibandingkan penambang rakyat. Inilah wajah ketimpangan yang menohok: wong cilik kian termarjinalkan, sementara mereka yang berduit diberi legalitas.


Padahal, bantaran Kali Progo bukan monopoli penguasa atau segelintir investor. Ia adalah ruang hidup rakyat, tempat tradisi dan nafkah melekat selama puluhan tahun.


Membunuh mata pencaharian penambang pasir rakyat sama saja dengan merenggut hak hidup keluarga-keluarga kecil yang hanya ingin makan dari keringatnya sendiri.


Kita tidak sedang bicara sekadar pasir, tapi tentang keadilan sosial. Tentang hak rakyat kecil untuk hidup layak di tanah kelahirannya sendiri. Jika negara abai, maka jeritan di tepian Progo akan terus menggema, menjadi tanda bahwa keadilan itu masih jauh dari kata nyata.

(Red/Ant) 

Tinjau Lokasi Banjir Suoh : Parosil Janjikan Bangun Kembali 4 Rumah Warga Hayut

 


Lampung barat,(gm) --!Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus melakukan peninjauan langsung ke wilayah terdampak banjir di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kamis (11/09/2025). Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah (PEMDA) terhadap masyarakat yang terdampak musibah banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.


Tingginya curah hujan beberapa waktu belakangan menyebabkan banjir di beberapa Pekon, di antaranya Pemangku Gunung Sari Pekon Banding Agung, Suoh dan Pemangku Sidomukti Pekon Bandar Agung, BNS. 


Banjir diperkirakan setinggi 100 hingga 150 cm membuat masyarakat harus mengungsi untuk sementara waktu, meski demikian para masyarakat nampak tetap tabah dan bersyukur tidak ada korban jiwa. Bupati yang akrab disapa Pak Cik itu datang langsung ke rumah warga menerobos genangan lumpur yang masih tergolong tinggi.


Kehadiran Parosil Mabsus yang didampingi Forkopimda dan beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait, sekaligus menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir, pasalnya, akibat adanya musibah tersebut setidaknya 60 rumah rusak sedang, empat rumah hanyut terbawa banjir dan 75 hektar persawahan diperkirakan akan gagal panen. 



Sebagai kepala daerah Parosil Mabsus berkomitmen akan memberikan perhatian penuh terhadap warga terdampak banjir, baik dari logistik, kesehatan, pendidikan, keamanan dan pembangunan rumah yang hanyut terbawa banjir. 


"Posko kesehatan harus standby 24 jam, berikan pelayanan semaksimal mungkin bagi warga yang membutuhkan. Untuk pendidikan harus terus berlangsung, namun jangan diberi pelajaran yang keras-keras terlebih dahulu, dewan guru harus bisa menghibur para siswa untuk menghilangkan rasa trauma mereka," tuturnya. 


"khusus empat rumah yang hanyut terbawa banjir, nanti Pemerintah Kabupaten Lampung Barat akan memberikan bantuan dengan membangunkan kembali, tetapi carikan dulu lokasinya yang aman dan tidak bermasalah," sambungnya. 


Sembari turun tangan langsung membantu warga membersihkan rumah dari genangan lumpur sisa banjir, kepala daerah dua periode itu menyampaikan belasungkawa dan keperihatinan atas musibah tersebut. "Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat saya menyampaikan bela sungkawa dan turut merasakan keperihatinan serta duka yang mendalam atas musibah ini," papar Parosil Mabsus. 


"Hari ini kami hadir untuk memastikan langkah apa yang harus diambil Pemerintah Kabupaten Lampung Barat ke depan, baik jangka pendek maupun panjang. Saat ini yang harus kita pikirkan bagaimana menangani sungai Way Gunung Sari ini agar kembali normal seperti sedia kala agar kejadian serupa tidak terulang kembali," sambungnya.


Terlebih kata Parosil Mabsus, dalam beberapa minggu terakhir khsusunya Lampung Barat dalam keadaan cuaca extreme, oleh karenanya ia mengimbau masyarakat sekitar untuk selalu meningkatkan kewaspadaan adanya banjir dan longsor susulan.

Dandim 0422/Lampung Barat Bersama Bupati & Kapolres Tinjau Lokasi Banjir dan Tanah Longsor Di Kecamatan Suoh

 


Lampung barat,(gm) -- Memasuki musim penghujan, Komandan Kodim 0422/Lampung Barat Letkol Inf Rizky Kurniawan bersama Bupati Lampung Barat dan Kapolres Lampung Barat meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Kamis (11/9/2025).


Dalam peninjauan tersebut, Dandim 0422/Lampung Barat memberikan arahan kepada para Babinsa agar selalu aktif mengantisipasi bencana di musim penghujan dengan memberikan himbauan serta edukasi kepada masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area rawan bencana yang dapat membahayakan keselamatan diri maupun keluarga.



Letkol Inf Rizky Kurniawan menegaskan, “Setiap tahunnya Kecamatan Suoh merupakan wilayah yang cukup rawan banjir saat curah hujan meningkat. Peran Babinsa dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk mencegah serta meminimalisir dampak bencana.”


Selain itu, Dandim menambahkan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk mempercepat proses penanganan, membantu masyarakat terdampak, serta mempercepat pemulihan pasca bencana.


“TNI AD melalui Kodim 0422/Lampung Barat akan terus mengedepankan peran serta dalam setiap langkah penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun dalam tahap pemulihan. Kehadiran TNI bersama pemerintah daerah dan Polri di lapangan diharapkan mampu memberikan rasa aman dan dukungan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Polsek Semaka Tinjau Debit Air Sungai Tulung Asahan

 


Tanggamus,(gm) -- Pasca banjir bandang yang menerjang Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (10/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB, jajaran Polsek Semaka Polres Tanggamus bergerak cepat melakukan pemantauan kondisi aliran sungai di wilayah hukumnya.


Sekitar pukul 21.30 WIB, personel Polsek Semaka meninjau debit air Sungai Tulung Asahan di jembatan Pekon Tulung Asahan, Kecamatan Semaka. Dari hasil pengecekan, debit air terpantau deras namun masih relatif aman dan stabil.


Kapolsek Semaka AKP Sutarto, S.H., mengatakan, kegiatan ini dipimpin oleh Aiptu Syamsul Anwar, S.I.P, bersama Aipda Ananda Kesuma dan Brigpol Miftahul Fauzi. 



Pemantauan dilakukan untuk memastikan keamanan warga bantaran sungai serta mengantisipasi potensi bencana susulan.


“Hasil pengecekan malam ini, kondisi Sungai Tulung Asahan masih terkendali meskipun arus cukup deras," kata AKP Sutarto mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.


Kesempatan itu, Kapolsek mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada, terutama setelah adanya banjir bandang di wilayah Suoh yang berdekatan dengan Semaka.


Selain patroli dan monitoring debit air, Polsek Semaka menegaskan akan terus melakukan pengecekan rutin di titik-titik rawan banjir. 


"Hal ini kami dilakukan untuk memperkuat langkah pencegahan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat," ujarnya.

Anggota Kodim 0422/Lampung Barat Bersama BPBD Bersihkan Genangan Air Pasca Banjir


Pesisir barat,(gm) -- Personel Kodim 0422/Lampung Barat terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Pada kesempatan kali ini, Sertu Rohaili bersama dua orang anggota melaksanakan kegiatan gotong royong membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat dalam membersihkan genangan air pasca banjir akibat luapan Sungai Way Tuwok, Rabu (10/9/2025).


Kegiatan gotong royong tersebut difokuskan pada area lantai dasar Kantor Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat yang sempat tergenang air. Dengan menggunakan peralatan sederhana, para anggota bersama tim BPBD berupaya menguras sisa air serta membersihkan lumpur yang terbawa arus banjir.



Sertu Rohaili menyampaikan bahwa kehadiran TNI dalam kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan sinergi dengan pemerintah daerah serta masyarakat dalam mengatasi dampak bencana alam.


“Ini merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kami selalu siap membantu masyarakat kapanpun diperlukan, khususnya dalam situasi darurat seperti bencana banjir ini,” ujarnya.


Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Pesisir Barat mengapresiasi kehadiran dan peran serta anggota TNI yang sigap membantu, sehingga proses pembersihan dapat berlangsung lebih cepat dan lancar.


Melalui kegiatan gotong royong ini, diharapkan kondisi kantor Pemkab Pesisir Barat dapat segera kembali normal dan aktivitas pelayanan masyarakat bisa berjalan seperti biasa.

Polsek Banjar Agung All Out! 33 Kampung Kompak Jaga Malam, Kriminalitas Lenyap



Tulang bawang,(gm) -- Malam hari di wilayah Banjar Agung kini tak lagi mencekam. Selasa (09/09/2025), Kapolsek Banjar Agung AKP Irwansyah, S.H., M.H. bersama para Bhabinkamtibmas kembali menggelorakan semangat “JAGA KAMPUNG”, sebuah gerakan ronda malam yang terbukti mampu menekan angka kriminalitas.



Sebanyak 33 kampung di 3 Banjar kompak melaksanakan ronda mulai pukul 00.00 WIB hingga 04.30 WIB. Hasilnya, kasus kejahatan seperti pembongkaran rumah, pencurian kendaraan bermotor (R2 dan R4), hingga tindak kriminal lainnya berhasil ditekan secara signifikan.



Tak hanya itu, Polsek Banjar Agung juga menurunkan 2 unit mobil patroli yang setiap malam berkeliling kampung dengan rotator dan sirene menyala, menciptakan suasana aman sekaligus memberikan efek gentar bagi para pelaku kejahatan.


“Kami ingin masyarakat merasa tenang tidur di malam hari. Dengan kekompakan Jaga Kampung dan patroli rutin, kami buktikan Banjar Agung lebih aman dari aksi kriminal,” ujar Kapolsek Banjar Agung AKP Irwansyah.



Tak hanya pihak kepolisian, semangat JAGA KAMPUNG juga dirasakan langsung oleh warga. Mereka mengaku lebih percaya diri menjaga keamanan lingkungan karena adanya sinergi kuat bersama Polsek Banjar Agung.



Seorang warga ronda malam, Slamet (45), dengan tegas mengatakan:

“Sekarang kami tidak takut lagi. Dengan ronda bareng polisi, penjahat jangan harap bisa masuk kampung kami!” ujarnya dengan penuh semangat.



Sementara itu, Siti (39), warga lain yang ikut mendukung kegiatan ronda, menambahkan:

“Tidur kami lebih nyenyak, tidak was-was lagi. Terima kasih kepada Polsek Banjar Agung yang selalu bersama masyarakat.”



Gerakan JAGA KAMPUNG ini kini menjadi tameng kuat yang menyatukan polisi dan masyarakat dalam menjaga keamanan. 

Harapannya, semangat gotong royong ini bisa terus dipertahankan demi menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif.(Red.Budi Darma wan)

Jln Bendungan Pekon Kusa Di Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Berlubang Dan Rusak

  


Tanggamus,(gm) -- Kondisi Jalan Bendungan Di Pekon KUSA Kecamatan Kota Agung Pusat khususnya pas  dari Jalan depan masjid Pancawarna sampai dengan balai Pekon Kusa kian memprihatinkan. Berlubang-lubang, aspal mengelupas, dan kalau hujan lubang-lubang akan  menjadi genangan air seperti kolam ikan  sehingga menjadi ancaman serius bagi para pengendara, baik roda dua maupun roda empat, Selasa (9/9/2025).


Ironisnya, jalan bendungan yang merupakan jalan lintas ini, hanya ditambal seadanya  menambah risiko kecelakaan. Warga setempat dan pengguna jalan berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban.


​Keluhan datang dari berbagai pihak, terutama warga masyarakat melintasi jalan ini,


menggambarkan betapa berbahayanya kondisi jalan tersebut. Pengendara harus ekstra waspada, terutama di malam hari, karena lubang-lubang yang tidak terlihat jelas bisa merusak kendaraan atau bahkan memicu kecelakaan.



​Jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, hingga kini belum mendapatkan perbaikan yang layak.


Padahal, jalan ini adalah akses utama yang menghubungkan berbagai daerah. Minimnya perhatian dari pihak terkait memicu kekecewaan dan keresahan di kalangan masyarakat. Mereka merasa diabaikan, padahal keselamatan pengguna jalan seharusnya menjadi perhatian Pemerintah.


​Seorang warga masyarakat yang enggan disebutkan namanya juga menyuarakan harapannya. “Mudah-mudahan segera diperbaiki. Jangan sampai ada korban kecelakaan,” ujarnya.


Pernyataan ini mencerminkan desakan publik yang mendambakan solusi cepat . Harapannya, Pemerintah segera menanggapi keluhan ini dan melakukan perbaikan menyeluruh agar jalan kembali aman dan nyaman untuk dilalui.

Amrullah