Tanggamus,(GM) -- Kawasan pesisir Pantai Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, pada Jumat malam (7/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Terjangan ombak tinggi yang disertai angin kencang tersebut menyebabkan puluhan rumah warga rusak, bahkan satu di antaranya hilang terseret arus laut.
Peristiwa ini memicu kepanikan warga pesisir yang berhamburan menyelamatkan diri dan barang berharga ke lokasi aman.
Tim BPBD Kabupaten Tanggamus, bersama Lurah Pasar Madang, Mega Sari, SE, dan Destana (Desa Tangguh Bencana), langsung bergerak cepat meninjau lokasi serta melakukan pendataan terhadap korban terdampak di wilayah RT 14 dan RT 16.
Puluhan Rumah Rusak, Satu Hilang Terseret Arus Berdasarkan pendataan awal, tercatat 18 rumah mengalami rusak berat hingga hilang, di antaranya milik Warsono, Hindun (Alm), dan Catim — yang rumahnya hancur dan hilang terbawa ombak.
Selain itu, TPQ Pengajian Abdullah juga mengalami kerusakan parah.
Sementara di RT 16, sedikitnya 12 rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian dinding, dapur, dan pondasi akibat terjangan air laut yang mencapai daratan hingga lebih dari 20 meter.
Pemerintah Kelurahan dan BPBD Lakukan Tanggap Darurat
Lurah Mega Sari, SE menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Tanggamus untuk menyalurkan bantuan darurat sekaligus mengupayakan langkah relokasi sementara bagi warga terdampak.
“Kami sudah bersama BPBD dan Destana di lapangan. Pendataan masih berlangsung dan prioritas utama adalah keselamatan warga serta kebutuhan mendesak seperti makanan, penerangan, dan tempat tinggal sementara,” jelas Mega Sari saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Sementara itu, tim BPBD Tanggamus memastikan pihaknya akan menindaklanjuti hasil asesmen lapangan dan berkoordinasi dengan instansi teknis terkait pembangunan talud pengaman pantai (breakwater) yang kini dalam kondisi rusak berat akibat gelombang pasang.
Seruan Tokoh Masyarakat : Pemerintah Harus Segera Bertindak.Tokoh masyarakat Pantai Kapuran, Rudi, menyampaikan harapan agar pemerintah daerah segera memperbaiki talud pemecah ombak yang selama ini menjadi pelindung utama permukiman warga dari ancaman abrasi.
Talud pemecah ombak yang dulu dibangun sudah hancur diterjang ombak. Kalau tidak segera diperbaiki, kami khawatir gelombang susulan akan lebih parah. Ini bukan lagi sekadar kerusakan, tapi sudah mengancam keselamatan warga,” tegas Rudi.
Ia juga mengapresiasi kehadiran BPBD dan aparatur kelurahan yang bergerak cepat, namun menekankan pentingnya solusi jangka panjang untuk perlindungan kawasan pesisir.
Warga Diimbau Tetap Waspada, Hingga berita ini diturunkan, kondisi air laut di pesisir Pantai Kapuran masih berpotensi mengalami pasang. Aparatur kelurahan bersama BPBD terus melakukan patroli dan memberikan imbauan agar warga tidak beraktivitas terlalu dekat dengan garis pantai.
Musibah ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur mitigasi bencana pesisir, termasuk pembangunan kembali talud dan sistem peringatan dini di wilayah rawan abrasi

