Yogyakarta,(GM) -- Tiga rangkaian gerbong kereta api (KA) yang terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta hangus terbakar pada Rabu, 12 Maret 2025, sekitar pukul 06.44 WIB. Insiden kebakaran ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Stasiun Tugu merupakan salah satu stasiun utama dan tersibuk di Yogyakarta. Kobaran api yang melahap tiga gerbong tersebut sempat menciptakan kepanikan di sekitar stasiun dan mengganggu operasional perjalanan kereta api.
Polisi bergerak cepat dalam menyelidiki kasus ini. Hanya dalam hitungan jam, seorang terduga pelaku berhasil diamankan. Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan bahwa pelaku berinisial M (17), seorang remaja asal Jakarta, ditangkap di kawasan Malioboro tidak lama setelah kebakaran terjadi. "Dari hasil olah TKP dan didukung oleh keterangan Labfor, personel Ditreskrimum Polda DIY dan Polresta Yogyakarta berhasil mengamankan satu orang laki-laki berinisial M warga Jakarta," ujar Endriadi kepada wartawan, Kamis (13/3).
Penangkapan ini bermula dari rekaman CCTV yang memperlihatkan aktivitas mencurigakan di sekitar gerbong sebelum kebakaran terjadi. Rekaman tersebut memperlihatkan sosok M yang mondar-mandir di sekitar lokasi kebakaran. Berdasarkan rekaman dan hasil olah TKP, tim kepolisian segera melakukan pengejaran hingga akhirnya menangkap M di kawasan Malioboro. "Kita tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah peristiwa kebakaran. Ada (bukti) CCTV, hasil Labfor, berkesesuaian semua. Hasil keterangan dia juga," ungkap Endriadi.
Lebih lanjut, Endriadi menjelaskan bahwa M diduga kuat membakar tiga gerbong KA tersebut dengan cara yang cukup sederhana namun berbahaya. "Awalnya M ini membakar kertas kardus menggunakan korek api. Api dari kertas itu kemudian digunakan untuk membakar gerbong yang sedang terparkir," jelasnya. M masuk ke dalam gerbong, menyalakan api pada kardus, dan meninggalkannya begitu saja hingga api dengan cepat menyebar dan melahap seluruh gerbong.
Motif dari tindakan nekat ini masih dalam penyelidikan. Polisi belum memberikan keterangan pasti apakah tindakan ini berkaitan dengan masalah pribadi atau ada unsur lain yang melatarbelakanginya. "Saat ini kami masih mendalami motif pelaku. Yang jelas, tindakan ini sangat membahayakan dan menimbulkan kerugian besar," tegas Endriadi.
Akibat kejadian ini, operasional di Stasiun Tugu sempat terganggu dan menimbulkan kerugian materil yang cukup besar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun tiga gerbong mengalami kerusakan parah dan tidak bisa digunakan kembali. Proses evakuasi dan pembersihan sisa kebakaran masih terus dilakukan oleh petugas.
Kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. "Kami akan mendalami motif pelaku dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tutup Endriadi. Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan ketat di area publik, terutama di fasilitas transportasi utama seperti stasiun kereta api di Stasiun Tugu
Yogyakarta–GM,- Tiga rangkaian gerbong kereta api (KA) yang terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta hangus terbakar pada Rabu, 12 Maret 2025, sekitar pukul 06.44 WIB. Insiden kebakaran ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Stasiun Tugu merupakan salah satu stasiun utama dan tersibuk di Yogyakarta. Kobaran api yang melahap tiga gerbong tersebut sempat menciptakan kepanikan di sekitar stasiun dan mengganggu operasional perjalanan kereta api.
Polisi bergerak cepat dalam menyelidiki kasus ini. Hanya dalam hitungan jam, seorang terduga pelaku berhasil diamankan. Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan bahwa pelaku berinisial M (17), seorang remaja asal Jakarta, ditangkap di kawasan Malioboro tidak lama setelah kebakaran terjadi. "Dari hasil olah TKP dan didukung oleh keterangan Labfor, personel Ditreskrimum Polda DIY dan Polresta Yogyakarta berhasil mengamankan satu orang laki-laki berinisial M warga Jakarta," ujar Endriadi kepada awak Grakmedia.com, Kamis (13/3).
Penangkapan ini bermula dari rekaman CCTV yang memperlihatkan aktivitas mencurigakan di sekitar gerbong sebelum kebakaran terjadi. Rekaman tersebut memperlihatkan sosok M yang mondar-mandir di sekitar lokasi kebakaran. Berdasarkan rekaman dan hasil olah TKP, tim kepolisian segera melakukan pengejaran hingga akhirnya menangkap M di kawasan Malioboro. "Kita tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah peristiwa kebakaran. Ada (bukti) CCTV, hasil Labfor, berkesesuaian semua. Hasil keterangan dia juga," ungkap Endriadi.
Lebih lanjut, Endriadi menjelaskan bahwa M diduga kuat membakar tiga gerbong KA tersebut dengan cara yang cukup sederhana namun berbahaya. "Awalnya M ini membakar kertas kardus menggunakan korek api. Api dari kertas itu kemudian digunakan untuk membakar gerbong yang sedang terparkir," jelasnya. M masuk ke dalam gerbong, menyalakan api pada kardus, dan meninggalkannya begitu saja hingga api dengan cepat menyebar dan melahap seluruh gerbong.
Motif dari tindakan nekat ini masih dalam penyelidikan. Polisi belum memberikan keterangan pasti apakah tindakan ini berkaitan dengan masalah pribadi atau ada unsur lain yang melatarbelakanginya.
"Saat ini kami masih mendalami motif pelaku. Yang jelas, tindakan ini sangat membahayakan dan menimbulkan kerugian besar," tegas Endriadi.
Akibat kejadian ini, operasional di Stasiun Tugu sempat terganggu dan menimbulkan kerugian materil yang cukup besar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun tiga gerbong mengalami kerusakan parah dan tidak bisa digunakan kembali. Proses evakuasi dan pembersihan sisa kebakaran masih terus dilakukan oleh petugas.
Kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. "Kami akan mendalami motif pelaku dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tutup Endriadi. Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan ketat di area publik, terutama di fasilitas transportasi utama seperti stasiun kereta api.(Red/Ant)